Pernahkah kamu berpikir bahwa membeli motor secara kredit bisa jadi jebakan? Di bawah ini adalah ilustrasi nyata yang sering “disembunyikan” oleh sales kredit dan betapa besarnya kerugian yang bisa kamu tanggung.
📌 Ilustrasi Kredit Motor
Misalnya:
Harga motor (cash): Rp 19.000.000
Uang muka (DP): Rp 2.000.000
Lama angsuran: 35 bulan (≈ 3 tahun)
Angsuran per bulan: Rp 867.000
📊 Tabel Perbandingan:
Cash vs Kredit vs Nilai Jual
| Keterangan | Jumlah (Rp) |
|---|---|
| Harga motor cash | 19.000.000 |
| Uang muka (DP) | 2.000.000 |
| Total angsuran (35×867.000) | 30.345.000 |
| Total bayar kredit | 32.345.000 |
| Nilai jual setelah 3 tahun (perkiraan) | 12.000.000 |
| Selisih harga cash–kredit | 13.345.000 |
| Penyusutan harga motor | 7.000.000 |
| Total kerugian (perkiraan) | 20.345.000 |
🔍 Analisis Kerugian Ganda
Melalui tabel di atas, kita bisa melihat bahwa:
Kamu membayar Rp 32,345,000 untuk motor seharga Rp 19 juta — artinya bunga + biaya kredit sudah sangat tinggi.
Setelah 3 tahun, motor tersebut kemungkinan besar nilainya turun drastis menjadi sekitar Rp 12 juta.
Jadi kamu kehilangan lebih dari Rp 20 juta akibat kombinasi selisih bunga dan penyusutan.
🧠 Mengapa Banyak Orang “Terjebak” Kredit?
Biarpun kerugiannya besar, banyak orang tetap memilih kredit motor karena berbagai alasan, antara lain:
Gengsi sosial: ingin punya motor baru lebih cepat agar tidak kalah dengan teman atau tetangga.
Kemudahan tipuan: DP kecil dan cicilan “ringan” dijadikan alat persuasi.
Ketiadaan kesabaran: lebih memilih langsung memiliki daripada menabung sedikit lebih lama.
🔄 Kebutuhan vs Keinginan
Sering kali kita tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan:
Kebutuhan: sesuatu yang memang dibutuhkan untuk hidup, seperti transportasi sederhana, makan, sandang, papan.
Keinginan: sesuatu yang kita impikan agar terlihat “mewah”, “keren”, atau “terkini”.
Menjadikan kredit berbunga tinggi sebagai “jalan cepat” untuk memuaskan keinginan seringkali menjadi jebakan finansial.
✅ Solusi yang Lebih Bijak
Berikut beberapa langkah agar tidak terperosok dalam kerugian besar:
Menabung dengan disiplin: lebih aman daripada membebani diri dengan cicilan jangka panjang.
Pilih motor bekas berkualitas: bisa lebih murah, dan penyusutannya tidak sebesar motor baru.
Gunakan transportasi lain sementara: mobilitas bisa dijaga dulu sampai dana cukup.
Fokus kebutuhan, bukan gengsi: kontrol diri agar keputusan keuangan tetap sehat.
✍️ Kesimpulan
Membeli motor seharga Rp 19 juta bisa membuatmu membayar hingga Rp 32 juta lewat kredit, lalu setelah 3 tahun nilainya tinggal ~Rp 12 juta. Kamu bisa kehilangan lebih dari Rp 20 juta karena bunga dan penyusutan. Dunia sales kredit memang menjanjikan kemudahan — tetapi biaya yang ditanggung kita pada akhirnya bisa sangat besar.
Jangan biarkan gengsi mengalahkan akal sehat. Bijaklah memilih cara untuk memiliki sesuatu.




