Bilal bin Rabah – Muadzin Pertama Rasulullah ﷺ
Bilal bin Rabah radhiyallahu ‘anhu
Bilal bin Rabah radhiyallahu ‘anhu adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad ﷺ yang kisahnya penuh dengan keteguhan iman. Beliau berasal dari Habasyah (Ethiopia) dan sejak kecil hidup sebagai seorang budak. Ketika Islam datang, Bilal termasuk orang-orang pertama yang menerima ajaran tauhid.
Disiksa Karena Keimanan
Tuannya, Umayyah bin Khalaf, menyiksa Bilal dengan menjemurnya di padang pasir yang terik sambil menindih dadanya dengan batu besar. Namun, meski tubuhnya disiksa, lisannya tetap mengucapkan: “Ahad… Ahad…” (Allah Maha Esa).
Dibebaskan oleh Abu Bakar
Melihat penderitaannya, Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu membelinya dengan harga tinggi lalu memerdekakannya. Sejak itu, Bilal menjadi sahabat yang setia mendampingi Rasulullah ﷺ.
Muadzin Pertama Rasulullah ﷺ
Bilal kemudian dipercaya oleh Nabi ﷺ untuk menjadi muadzin pertama dalam Islam. Suaranya yang merdu selalu menggetarkan hati kaum Muslimin setiap kali adzan dikumandangkan. Beliau tetap menjadi muadzin utama hingga wafatnya Rasulullah ﷺ.
Kisah Inspiratif
Salah satu teladan dari Bilal adalah keteguhan dalam memegang iman meskipun berada di bawah tekanan. Beliau tidak tergoda oleh ancaman maupun siksaan, karena hatinya yakin bahwa hanya Allah yang layak disembah.
“Tidak ada sahabat yang lebih mulia dengan adzannya selain Bilal bin Rabah, muadzin Rasulullah ﷺ.”
Kisah Bilal mengajarkan kita arti keberanian, kesabaran, dan keikhlasan dalam mempertahankan iman. Ia bukan hanya muadzin pertama, tetapi juga simbol keteguhan hati dalam Islam.



