Ketika Benci Menjadi Penghalang Rezeki
Pada hakekatnya manusia itu tempatnya masalah. Kalau manusia tidak punya masalah, apalagi merasa tidak punya masalah, berarti itu manusia bermasalah, hehe...
Namun saya percaya, pembaca tulisan ini bukan termasuk di dalamnya.
Ada satu contoh nyata. Setelah seminar yang lalu, ada seorang ibu mendekati dengan muka melas dan raut wajah yang terlihat menyimpan banyak masalah.
Akhirnya terungkap bahwa selama 10 tahun, beliau menyimpan rasa benci kepada ibu mertuanya. Penyebabnya hanya satu kalimat spontan yang keluar dari mulut mertuanya:
“Ehh... cucu saya kok jelek amat, sih...”
Kalimat itu tertancap dalam hati, menjadi api kebencian selama 10 tahun. Dan apa akibatnya?
Benci kepada ibu mertua
Benci kepada suami (karena tidak bisa terbuka)
Benci juga kepada anaknya sendiri
Kebencian yang dipendam itu akhirnya menjadi penyakit hati, perusak ketenangan, dan perusak rezeki. Bisnisnya pun lama-kelamaan tidak punya semangat lagi, drop, bahkan nyaris mati.
Solusi: Memaafkan
Lalu apa solusinya? Haruskah menunggu 10 tahun lagi?
Alhamdulillah, atas izin Allah, beliau akhirnya berani mengambil langkah:
Meminta maaf pada suami dan jujur tentang luka lama.
Berbicara langsung pada ibu mertua, menceritakan rasa sakit hati yang dipendam selama ini, dan akhirnya saling berpelukan serta bermaafan.
Saat itu juga terasa plong, beban terangkat, hati dan pikiran terasa ringan. Dan yang lebih menakjubkan, setelah kejadian itu Allah bukakan pintu rezeki: orderan lancar, reseller dan pembeli baru berdatangan, bisnis kembali hidup.
Memaafkan Adalah Kunci Rezeki
Masya Allah, ternyata memaafkan adalah syarat utama merawat rezeki dan memperlancar rezeki yang selama ini terblokir gara-gara kebencian.
Karena itu, jangan biarkan hati terus dipenuhi benci. Jika ada yang menyakiti, belajar memaafkan. Boleh jadi itu adalah jalan Allah untuk memberi nasihat, membersihkan hati, dan melapangkan rezeki kita.
Sumber: Buku Hypno Personal Problem – Coach Saefull



